Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 32, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan

KEMAMPUAN PELAPUKAN 10 STRAIN JAMUR PADA LIMA JENIS KAYU ASAL KALIMANTAN TIMUR

Djarwanto, Djarwanto ( Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor. 16610. Telp. (0251)-8633378, Fax. (0251)-8633413)
Suprapti, Sihati ( Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor. 16610. Telp. (0251)-8633378, Fax. (0251)-8633413)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2014

Abstract

Sepuluh strain jamur pelapuk diuji kemampuannya untuk melapukkan lima jenis kayu anggota famili Dipterocarpaceae dengan mengacu SNI 7207:2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Schizophyllum commune merupakan jamur pelapuk putih yang memiliki kemampuan tertinggi, kemudian diikuti oleh Trametes sp., Pycnoporus sanguineus, Tyromyces palustris, Phlebia brevispora, Polyporus sp. HHBI-209, Polyporus sp. HHBI-371, Chaetomium globosum,dan Dacryopinax spathularia, sedangkan kemampuan terendah terdapat pada jamur pelapuk coklat, Lentinus lepideus. Kehilangan berat kayu tertinggi didapatkan pada kayuDipterocarpus glabrigemmatus yang diumpan S. commune, sedangkan kehilangan berat terendah terdapat pada kayuD. glabrigemmatus dan Shorea hopeifolia yang diumpan L. lepideus. Berdasarkan klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan jamur pelapuk maka lima jenis kayu yaitu keruing (Dipterocarpus pachyphyllus, D. stellatus, D. glabrigemmatus), resak (Vatica nitens) dan meranti(S. hopeifolia) termasuk kelompok kayu tahan (kelas II).

Copyrights © 2014