Kegiatan pemanenan kayu menyebabkan kerusakan tegakan tinggal, tanah dan keterbukaan areal hutan yang berpengaruh terhadap simpanan biomasa dan karbon vegetasi di atas dan di bawah permukaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga jumlah karbon vegetasi di atas permukaan tanah yang hilang akibat kegiatan pemanenan kayu dengan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) di areal IUPHHK-HA PT Sindo Lumber Kalimantan Tengah. Biomasa vegetasi diduga dengan menggunakan rumus allometrik Chave, et. al. (2005) dan sekitar 47 % dari biomasa merupakan kandungan karbon vegetasi yang tersimpan. Pendekatan yang digunakan untuk menghitung jumlah karbon vegetasi yang hilang adalah dengan membandingkan simpanan karbon di hutan primer dengan hutan yang sudah dilakukan kegiatan penebangan. Sedangkan pendugaan jumlah emisi CO2 yang terlepas ke atmosfir merupakan hasil perkalian jumlah karbon yang hilang dengan faktor konversi dari C menjadi CO2 sebesar 3,67 (IPCC, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pemanenan kayu dengan sistem silvikultur TPTI menyebabkan jumlah karbon yang hilang sebesar 80,94 tonC/ha/tahun dan emisi CO2 yang terlepas ke atmosfir sebesar 297,02 tonCO2/ha/tahun. Jumlah karbon yang hilang pada vegetasi tingkat pohon lebih tinggi (78,38 %) dibandingkan tingkat tiang, pancang dan semai.Kata Kunci : karbon, karbon dioksida, pemanenan kayu, vegetasi
Copyrights © 2014