Tidak satupun manusia di dunia merindukan untuk menderita. Karena selama ada pilihan manusia maunya memilih untuk tidak menderita karena hidup hanya satu kali maka perlu dinikmati. Paulus menikmati hidup dan pelayanannya dimana dalam segala keadaan ia senantiasa bersyukur bahkan kesengsaraan yang dialaminya bukanlah sebuah nasib malang, tetapi partisipasi dalam hidup dan karya Kristus.[1]Dalam pelayanan sebagai orang percayapun, penderitaan merupakan alat penguji motivasi seseorang, ketaatan dan kemurnian merupakan dua hasil dari penderitaan itu. Secara transparanakan terlihat ketaatan yang benar-benar murni, dan ketaatan hanya karena berkat semata
Copyrights © 2022