LEBAH
Vol. 14 No. 1 (2020): September: Pengabdian

Penerapan Nadhom Dalam Melantunan Alqur’an Pada Usia Anak-Anak

Cecep Rif’at Syaripudin (STAI DR. KH. EZ. Muttaqien)
Imam Tabroni (STAI DR. KH. EZ. Muttaqien)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2020

Abstract

Salah satu mu’zizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah al-Qur’an. Al-Qur’an itu agung sudah sepantasnya diperlakukan juga secara agung pula,diantara nya dengan cara melantunkan al-Qur’an dengan memakai naghom (lagu atau irama membaca al-Qur’an). Meskipun tajwidlah yang terpenting didalam melantunkan ayat-ayat didalam al-Qur’an tapi melantunkan al-Quran dengan naghom juga hal yang penting yang harus dilakukan oleh seorang qori atau pelantun al-Qur’an didalam melantunkan al-Qur’an, bahkan orang yang melantunkan al-Qur’an tidak dengan nada, kata Rosul bukan termasuk umat kami. Naghom dalam seni baca al-Quran menurut para ahli itu ada delapan macam naghom pokok atau lagu pokok namun yang dipakai di Indonesia adalah tujuh naghom pokok atau lagu pokok,kemudian dari lagu pokok ini lahir nagho/lagu cabang,ada delapan belas lagu cabang yang lahir dari lagu-lagu pokok. Bagi orang yang melantunkan al-Qur’an memiliki lima keutamaan sebagaimana yang telah dibahas oleh ‘ulama dalam kitab riyadhussoolihiin. Al-Quran itu agung menjadi keharusan bagi kita selaku umat islam mengagungkan al-Qur’an,ada tata krama yang harus dilakukan ketika kita sedang membaca al-Qur’an,diantaranya yaitu kita diwajibkan memiliki wudhu terlebih dahulu apabila mau memegangnya, membaca ta’awudz dan basmalah ketika akan membaca-nya dan menundukkan kepala ketika sedang membaca-nya. Al-Quran adalah obat bagi penyakit dzohir maupun penyakit bathin,ketika kita sedang dalam keadaan resah dan gelisah bacalah al-Qur’an dengan penuh keikhlasan.

Copyrights © 2020