Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan suatu badan usaha yang mengelola dan melayani kebutuhan air minum masyarakat. Cara pengecekan air yang dilakukan oleh PDAM di perumahan masih kurang efektif karena dilakukan secara manual dengan melibatkan petugas yang dikirim ke rumah para pelanggan untuk mengecek meteran air analog dan mengkonversi nilainya menjadi rupiah untuk mendapatkan biaya penggunaan air. Selain itu, dengan adanya pandemi Covid-19, prosedur pengecekkan air oleh petugas lapangan jadi semakin sulit. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah inovasi yaitu sistem pengiriman data metering air otomatis ke website. Sistem ini mengukur debit air yang mengalir dengan waterflow sensor. Data yang terbaca akan dikirimkan ke admin melalui sistem telemetri, lalu dikonversikan ke bentuk rupiah dan dikirim ke database menggunakan modul WiFi Wemos D1. Selanjutnya data diolah pada database localhost lalu dikirim ke website. Berdasarkan hasil pengujian, rata-rata nilai error terbesar pada tiga variabel pengujian adalah di pengukuran 1 liter yaitu sebesar 5,5%. Hal ini disebabkan karena perbedaan pada tekanan air menyebabkan laju air yang kurang stabil. Sistem ini dapat melakukan transmisi data sampai dengan 82,52 m pada kondisi terdapat halangan. Sistem ini berhasil mengirim semua data volume air dan biaya ke database dan dalam mengirimkan data ke website sistem mendapatkan hasil presentase keberhasilan sebesar 71%. Hal ini dikarenakan tertutupnya server pada saat pengujian dan dapat diatasi dengan melakukan reset pada server.
Copyrights © 2022