Aksi demonstrasi atas pemecatan Muammar sebagai kepala desa telah menjadi akar masalah atas konflik sosial dan politik di Desa Lumban Dolok Kabupaten Mandailing Natal. Masalah ini telah merembes pada program-program pembangunan di tingkat desa (lokal). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan sosio-politik dalam pembangunan desa religius di desa Lumban Dolok. Peneliti menggunakan metode field research dan memakai teknik observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor sosial dan politik memiliki ikatan yang kuat dalam menghalangi pelaksanaan program desa Kampung Al-Quran di Desa Lumban Dolok Kabupaten Mandailing Natal. Sebagai solusi dalam menyelesaikan hambatan tersebut, perlu dilakukan konsensus baru. Kearifan lokal seperti surat tumbaga holing sebagai alat untuk pemersatuan masyarakat. Untuk membantu proses konsolidasi sosial, pendamping desa dapat melakukan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat.Kata Kunci : Pembangunan, Pemberdayaan, Kampung Al-Quran, Sosio-Politik.
Copyrights © 2022