Warga binaan pemasyarakatan dengan masalah ketergantungan narkotika cenderung memiliki regulasi emosi yang rendah sehingga mengakibatkan kegagalan dalam meregulasi emosi. Kegagalan meregulasi emosi berperan dalam terjadinya adiksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu intervensi untuk meningkatkan pengetahuan meregulasi emosi secara positif agar dapat mengurangi penggunaan narkotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi dalam membantu warga binaan meregulasi emosi secara positif. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 15 orang warga binaan pemasyarakatan yang tergabung pada kelompok rehabilitasi narkotika. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Difficulties in Emotional Regulation Scale (DERS) - Short Form. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis uji T-test sampel berpasangan dengan teknik uji statistik non-parametrik Wilcoxon W. Penelitian menemukan bahwa pelatihan regulasi emosi tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan mengelola emosi peserta rehabilitasi narkotika. Hal ini disebabkan karena sebagian besar peserta masih berada pada tingkat penggunaan narkotika yang substansial dan sedang mengalami gejala intoksikasi zat.
Copyrights © 2022