Banjir merupakan salah satu kejadian bencana alam yang sering terjadi pada saat musim penghujan di sebagian wilayah administratif DAS bengawan Solo Hulu Tengah. Salah satu penyebab banjir adalah potensi limpasan permukaan yang relatif masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini mengkaji besarnya nilai potensi limpasan permukaan di DAS Bengawan Solo Hulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penggunaan lahan diperoleh dari interpretasi citra landsat ETM+ tahun tahun 2004 dan tahun 2014 yang kemudian dioleh menggunakan software GIS. Analisis potensi limpasan menggunakan model Cooks. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah perubahan limpasan permukaan (Co) disebabkan oleh alih fungsi lahan yang berbeda, tentunya dalam hal ini karakter alih fungsi lahan serta luasan perubahan penggunaan lahan juga berbeda beda. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien runoff terlihat bahwa pada sub sub DAS Alang Unggahan penggunaan lahan untuk hutan, kebun, dan lahan kering luasannya berkurang yang tidak berimbang dengan perubahan lahan yang bertambah (permukiman dan sawah) yang memang mempunyai skor Co yang relatif besar (15% dan 20%). Demikian pula yang terjadi di sub sub DAS Bambang dan Sub sub DAS Wiroko Temon, luasan perubahan penggunaan lahan yang berkurang (-) tidak berimbang dengan luasan perubahan penggunaan lahan yang bertambah (+) yang cenderung mempunyai skor Co besar (potensi Co besar). Sebaliknya, pada sub sub DAS yang nilai Co mengecil (-) luasan perubahan penggunaan lahan yang jumlah luasan jenis penggunaan lahan yang memberi kontribusi nilai Co kecil ternyata lebih luas dari pada jumlah luasan jenis penggunaan lahan yang mempunyai nilai Co besar. Hal ini mengakibatkan nilai tertimbang Co menjadi mengecil. Dengan demikian, bukan hanya jenis penggunaan lahan saja yang menentukan nilai Co (total), tetapi luas tiap jenis penggunaan lahan juga ikut mempengaruhi.
Copyrights © 2018