Rekayasa Sipil
Vol 4, No 3 (2010)

Kinerja Campuran Split Mastic Asphalt dengan Beberapa Material dari Kalimantan

Aloysius Gregorius Lake (Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)
Ludfi Djakfar (Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)
Yulvi Zaika (Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
22 May 2012

Abstract

Kondisi jalan di Kalimantan, kini sangat memprihatinkan akibat banyaknya titik jalan yang rusak parah, bahkan sudah tahap mengkhawatirkan bagi keselamatan lalu-lintas dan kelancaran transportasi yang menjadi urat nadi perekonomian rakyat. Kerusakan yang terjadi telah beberapa kali diperbaiki dengan menggunakan campuran beton aspal, namun hasilnya tetap kurang memuaskan. Pulau Kalimantan memiliki potensi material yang cukup besar, namun saat ini masih terus menerus membeli material dari Sulawesi dalam pelaksanaan pekerjaan jalan. Oleh karena itu pada penelitian ini dicoba menggunakan campuran Split Mastic Asphalt dan memanfaatkan material local untuk pekerjaan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan penggunaan material dari daerah kabupaten Bulungan, Kutai, dan Banjar untuk bahan campuran aspal, khususnya campuran split mastic asphalt. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan alat Marshall dan UMATTA. Berdasarkan hasil analisis karakteristik agregat dari kabupaten Bulungan, Kutai, dan Banjar, hasilnya adalah cukup baik untuk digunakan sebagai bahan campuran aspal. Agregat yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan campuran aspal, adalah agregat dari kabupaten Banjar, karena memiliki nilai keausan agregat 23,48%, yang berarti agregat ini lebih tahan terhadap beban di bandingkan dengan agregat dari kabupaten Bulungan dan Kutai Timur. Campuran aspal dengan menggunakan material dari kabupaten Banjar adalah campuran terbaik, karena dengan kadar aspal optimum 6,315%, campuran aspal ini memiliki stabilitas 877,942kg, lebih baik bila dibandingkan dengan campuran aspal dengan menggunakan agregat dari kabupaten Bulungan dan Kutai. Dalam penggunaan material dari daerah Bulungan, Kutai, dan Banjar, dengan nilai kadar aspal optimum masing-masing 7,155%, 6,789%, dan 6,315%, berpengaruh terhadap nilai-nilai pembebanan statis dan dinamis,.

Copyrights © 2010