Habitat
Vol. 24 No. 1 (2013)

HAMBATAN DAN TANTANGAN PENERAPAN PADI METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)

Setiyo Yuli Handono (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Jun 2013

Abstract

Beras adalah makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang merupakan sumber energi dan karbohidrat. Pemerintah Indonesia memerlukan sistem yang mampu menghasilkan padi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Salah satu sistem teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah System of Rice Intensification (SRI), yang dikemas dalam bentuk proyek atau program SRI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana net profit (keuntungan) petani dalam budidaya padi serta menganalisis hambatan dan tantangan penerapan padi metode SRI. Analisis data digunakan statistik deskriptif mulai dari rata-rata, frekuensi dan persentase untuk mengetahui total biaya, dan hasil usaha tani serta untuk mengetahui hambatan dan tantangan petani dalam menerapkan padi dengan metode SRI. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa petani SRI mendapatkan keuntungan per hektar sekitar Rp. 16.045.593,- sedangkan petani Q-SRI (berhenti menerapkan SRI) mendapatkan keuntungan perhektar sekitar Rp 9.321.610,-. Dengan demikian laba bersih budidaya padi SRI lebih tinggi sekitar 42 persen per hektar. Hasil penelitian juga menemukan bahwa masalah dan kendala petani dalam menerapkan SRI antara lain petani kesulitan menanam bibit muda, petani kesulitan menemukan buruh tanam atau tenaga kerja, sebagian besar petani masih minded kimia, dan petani kesulitan dalam pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Kata kunci: Proyek SRI, keuntungan, masalah dan kendala

Copyrights © 2013