Naturalis : Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Vol. 11 No. 1 (2022)

ANALISIS DEBIT PUNCAK DAS MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Lusi Afriana (Kementrian Pekerjaan Umum)
M. Faiz Barchia (Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Bandi Hermawan (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Wendra Kesuma Wijaya (Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Kementerian PUPR, Indonesia)
Agus Susatya (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Suharyanto Suharyanto (Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengulangan debit maksimum yang akan terjadi di DAS Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan mengetahui seberapa besar pengaruh kemungkinan perubahan tutupan lahan kedepan terhadap variasi prediksi laju debit puncak banjir. Penelitian ini dilaksanakan di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada tanggal 2 Mei 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan metode survei melalui wawancara dan observasi secara langsung dan Metode Harpes debit pada perhitungan debit puncak dan perhitungan hidrolis bendung dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) pada debitĀ  maksimum yang terjadi pada DAS Manna untuk berbagai periode ulang 2,5,10,20,50,100 tahun diperoleh sebesar 53,726 m3/det, 78,088 m3/det, 94.215 m3/det, 114,598m3/det, 129,717 m3/det dan 144.725m3/det dan untuk perubahan penutupan lahan yang sangat jelas berbeda pada periode tahun 2007 dan 2012, ada 2000 ha hutan yang hilang dan kurun waktu lima tahun tersebut, dari hutan ke ladang, sawah dan lahan perkebunan serta dalam permukiman diperkirakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan debit maksimumĀ  DAS. Keadaan DAS Manna saat ini diduga telah mengalami laju degradasi fungsi DAS yang cukup signifikan akibat tekanan pembangunan diberbagai sektor kawasan hutan yang ada sebgian telah beralih fungsi menjadi area pertanian dan perkebunan. Berdasarkan kecenderungan tersebut tentunya perlu mendapat perhatian serius mengingat kondisi yang deikian dapat mendegrdasi fungsi ekohidrologi di daerah tangkapan air merestorasi wilayah catchmen area agar fungsinya dapat menjadi seperti semula.Kata Kuci: DAS, Debit Puncak, Harpes debit, hidrolis, Manna

Copyrights © 2022