Keluarga merupakan lingkup terkecil yang merasakan dampak pandemi Covid-19. Tidak sedikit kepala keluarga yang mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berakibat pada penurunan kondisi ekonomi keluarga. Perekonomian yang menurun dalam keluarga dapat memicu stres yang selanjutnya akan menimbulkan sikap agresif dan berakhir pada pertikaian keluarga. Metode yang akan dilaksanakan untuk pencegahan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yaitu pembentukan komunitas. Setelah komunitas terbentuk, komunitas tersebut akan diberikan psikoedukasi dengan tema tema growth mindset dan motivasi berprestasi untuk mendorong ibu-ibu rumah tangga bisa mandiri dan berdaya guna. Pemberian psikoedukasi selanjutnya adalah mengenai Perempuan mandiri dan berdaya guna serta pengembangan potensi diri. Metode yang digunakan adalah melalui ceramah, diskusi, pemutaran film, simulasi, dan role play. Keberhasilan program ini akan diukur secara kuantatif dan kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif dengan membandingkan skor pre-test dan post-test, sedangkan pengukuran kualitatif dilakukan melalui proses diskusi dengan masyarakat saat evaluasi akhir. Pelaksanaan kegiatan pengabdian selama 6 bulan.
Copyrights © 2022