Sari Pediatri
Vol 24, No 3 (2022)

Hubungan Kadar Resistin dengan C-Reactive Protein dan Prokalsitonin pada Anak dengan Sepsis

Dwi Andriyani (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia)
Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim (Divisi Emergensi dan Rawat Intensif Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia)
Anggraini Alam (Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2022

Abstract

Latar belakang. Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada layanan kesehatan anak di seluruh dunia. Resistin merupakan salah satu hormon peptida yang berpotensi sebagai penanda dalam sepsis didasari dari aktivitas resistin dalam sekresi mediator inflamasi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menilai korelasi kadar resistin dengan CRP dan PCT pada anak yang terdiagnosis sepsis.Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan pada pasien anak berusia usia >1 bulan – 18 tahun yang dirawat di RSHS periode September – Desember 2021. Data yang diambil berupa karakteristik dasar, kadar resistin, CRP, dan PCT. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan analisis multivariat regresi linier.Hasil. Sebanyak 60 pasien yang terdiri atas 31 (51,7%) perempuan dan 29 (48,3%) laki-laki. Sebagian besar usia berada pada rentang 1-6 tahun (53,3%), dengan median usia sebesar 5,5 tahun dengan IQR sebesar 8,9 tahun. Status gizi pada riset ini sebagian besar normal sebanyak 25 anak (41,7%) dan malnutrisi berat sebanyak 15 (25,0%). Hasil analisis bivariat terdapat korelasi positif lemah antara resistin dengan CRP (r=0,225; p=0,042), tidak terdapat korelasi resitin dengan PCT (r=0,114; p=0,193), serta terdapat korelasi positif sedang antara CRP dengan PCT (r=0,442; p<0,001).Kesimpulan. Penggunaan resistin sebagai penanda sepsis pada anak-anak harus dikonfirmasi lebih lanjut dengan penelitian lain.

Copyrights © 2022