masyarakat Indonesia, mengimplikasikan banyak hal dalam berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan abad 21 dinilai sebagai suatu bentuk alternatif agar generasi muda semakin adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman. Walaupun tidak sepenuhnya keliru, dampak negatif dari beragamnya interpretasi makna pendidikan abad 21 juga tidak dapat dihindari, salah satunya adalah ketimpangan pendidikan di Indonesia. Pada masyarakat urban, pendidikan muncul sebagai komoditas perdagangan yang mendorong munculnya kelas sosial sehingga berlaku sistem “yang kaya semakin kaya; yang miskin semakin miskin”; sementara pada masyarakat terpencil masih berlaku sistem konvensional yang disebut oleh Paulo Freire sebagai kebudayaan bisu. Berkaca dari hal inilah, nilai-nilai humanis menunjukkan urgensinya sebagai salah satu alternatif yang dapat menyelesaikan permasalahn tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif serta menghimpun informasi menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai humanis sangat penting untuk diinternalisasikan dalam rangka menghindari dampak negatif ketidakmerataan penerapan pendidikan abad 21, seperti teknosentrisme dan komersialisasi pendidikan. internalisasi nilai-nilai humanis dapat diwujudkan melalui penggunaan metode, media dan model pembelajaran yang sesuai kebutuhan; serta konten pembelajaran
Copyrights © 2020