Provinsi Papua Barat merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai Lokasi Kawasan Pertanian Nasional dengan komoditas prioritas padi, cabai, kako, kelapa sawit, bawang merah, pala, dan kelapa. Iklim merupakan parameter utama dalam pengembangan kawasan pertanian. Zona iklim Schmidt–Ferguson dan Oldeman merupakan zona iklim berbasis data hujan bulanan yang digunakan secara luas untuk perencanaan pertanian di Indonesia. Terbatasnya stasiun iklim di Provinsi Papua Barat dengan durasi pencatatan kurang dari 30 tahun menjadi kendala dalam melakukan analisis iklim. Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) merupakan salah satu dataset hujan global berbasis penginderaan jauh yang memiliki durasi perekaman lebih dari 30 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data CHIRPS, metode Schmidt – Ferguson, dan metode Oldeman untuk mengevaluasi rencana pengembangan komoditas pertanian prioritas di Provinsi Papua barat. Secara umum penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) tahapan utama, yaitu; inventarisasi data, klasifikasi data hujan, dan evaluasi kesesuaian iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas pertanian prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kondisi iklim di Provinsi Papua Barat. Hanya komoditas bawang merah yang tidak sesuai dengan kondisi iklim di Provinsi Papua Barat. Oleh sebab itu kebijakan pengembangan komoditas pertanian prioritas di Provinsi Papua Barat dapat dijalankan dalam rangka menjaga ketahanan pangan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Copyrights © 2022