Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya ikan dan salah satunya adalah ikan tuna sirip kuning. Ikan tuna di Palabuhanratu ditangkap dengan menggunakan pancing tonda dan rawai tuna. Tuna merupakan komoditas ekspor sehingga menyebabkan peningkatan hasil tangkapan dan diperlukan pengelolaan sumber daya ikan yang tepat. Salah satu informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan perikanan adalah hubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan factor kondisi ikan tuna sirip kuning yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. Penelitian dilakukan di Palabuhanratu dari bulan September 2021 sampai Januari 2022. Pengambilan data dilakukan di tempat pendaratan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara [PPN] Pelabuhanratu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data panjang dan berat ikan. Panjang ikan (cm) yang diukur adalah panjang total serta Jumlah ikan tuna sirip kuning adalah 200 ekor dengan ukuran ikan yang tertangkap antara 30,9 cm sampai 101, 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pertumbuhan ikan tuna sirip kuning diperoleh nilai b sebesar 2.7. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tuna sirip kuning mempunyai pola pertumbunan alometrik negative (b<3) dimana pertumbuhan panjangnya lebih cepat dari pada pertumbuhan beratnya sedangkan faktor kondisi ikan Yellowfin Tuna antara 0,70 – 1,54 dengan rata-rata 1,0. Faktor kondisi dipengaruhi oleh ketersedian makanan karena Samusera Hindia tersedia dengan Makanan cukup karena Samudera Hindia terkenal dengan daerah upwelling.
Copyrights © 2022