Hiperpigmentasi aksila termasuk hiperpigmentasi pascainflamasi yang banyak terjadi pada wanita kulit gelap di daerah tropis. Modalitas terapi yang dapat digunakan salah satunya adalah peeling kimiawi menggunakan asam glikolat (glycolic acid, GA). Tujuan laporan kasus ini untuk melihat perbaikan hiperpigmentasi aksila yang diberi terapi kombinasi krim GA 8% dan peeling GA 15%. Dilaporkan 2 pasien perempuan berusia 24 dan 23 tahun dengan keluhan kulit kedua ketiak menghitam dan kasar. Pasien pertama rutin menggunakan antiperspiran, sedangkan pasien kedua jarang. Kedua pasien sering mencukur rambut ketiaknya. Pada pasien dilakukan pemeriksaan dermatologis, didapatkan patch hiperpigmentasi, batas tidak tegas, tepi ireguler, bentuk dan ukuran bervariasi. Kedua pasien didiagnosis hiperpigmentasi aksila. Lesi difoto dan dinilai menggunakan Von Luschan’s Chromatic Scale oleh 3 orang penilai independen. Pasien diberikan terapi krim GA 8% tiap malam hari dan peeling GA 15% 2 kali dengan interval 4 minggu. Hiperpigmentasi dinilai pada minggu ke-0, minggu ke-3, dan minggu ke-8. Setelah 8 minggu didapatkan penurunan skor Von Luschan’s Chromatic Scale. Peeling GA 15% termasuk dalam peeling kimiawi superfisial. Hiperpigmentasi kulit adalah salah satu indikasi peeling kimiawi superfisial. Pada hiperpigmentasi aksila dapat diberikan peeling kimiawi GA 15%, dan untuk hasil yang lebih optimal ditambahkan perawatan harian di rumah menggunakan krim GA 8%. Pada kedua pasien, setelah diberikan terapi terjadi perbaikan klinis. Pada 2 kasus ini telah terbukti bahwa terapi kombinasi krim GA 8% dengan peeling GA 15% dapat mengurangi keluhan hiperpigmentasi pascainflamasi pada aksila.
Copyrights © 2022