Kurios
Vol 8, No 2: Oktober 2022

Pendidikan kristiani yang inklusif bagi kaum muda berbasis kearifan lokal: Sebuah kajian terhadap budaya Mapalus

Rolina Anggereany Ester Kaunang (Institut Agama Kristen Negeri Manado)



Article Info

Publish Date
30 Oct 2022

Abstract

As the next generation of church and state, young people need to be educated to have a correct understanding of religious pluralism in Indonesia. The digital era that facilitates many human activities, including accessing various information, has helped to form young people who are exclusive, careless, and individualistic because they show many sensitive issues that have the power to divide the nation's unity. The plurality of religions that exist is a challenge in building the inclusive character of young people who uphold harmony and peace together as one family, in Indonesia. This study aims to show that Mapalus as a Minahasa cultural heritage has a wealth of distinctive values that can be a source of learning for young people in the church, specifically in shaping the character of caring for each other, helping each other, respecting each other, and living in harmony together. By using a qualitative-descriptive method, the research adopted the thoughts of Cynthia M. Campbell as an analytical tool to show the study of Christian Education in Mapalus culture. Through this research, two appropriate teaching methods were found to educate young people in the church about pluralism. First, the understanding that humans are equal beings, and second, the awareness that humans are social beings who need each other.AbstrakSebagai generasi penerus gereja dan negara, kaum muda perlu dididik untuk memiliki pemahaman yang benar tentang kemajemukan agama di Indonesia. Era digital yang memudahkan banyak aktivitas manusia termasuk dalam mengakses berbagai informasi, turut membentuk kaum muda yang eksklusif, kurang peduli, dan individualis karena banyak memperlihatkan isu-isu sensitif yang memiliki kekuatan untuk memecah belah persatuan bangsa. Kemajemukan agama yang ada menjadi tantangan tersendiri dalam membangun karakter inklusif kaum muda yang menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian bersama sebagai satu keluarga, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa Mapalus sebagai warisan budaya Minahasa memiliki kekayaan nilai-nilai khas yang dapat menjadi sumber belajar bagi kaum muda di gereja, secara khusus dalam membentuk karakter saling peduli, saling tolong menolong, saling menghargai, dan hidup rukun bersama. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif, dengan mengadopsi pemikiran Cynthia M. Campbell sebagai pisau analisis untuk memperlihatkan kajian Pendidikan kristiani terhadap budaya Mapalus. Melalui penelitian ini, ditemukan dua metode pengajaran yang tepat untuk mendidik kaum muda di gereja tentang kemajemukan. Pertama, pemahaman bahwa manusia adalah makhluk yang setara, dan kedua, kesadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

kurios

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Social Sciences Other

Description

KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan Pendidikan Agama Kristen dengan nomor ISSN: 2614-3135 (online), ISSN: 2406-8306 (print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa ...