Sering kali anak menjadi korban kekerasan kaum dominan di dalam masyarakat. Beranjak dari realitas sosial di lapangan, novel yang merepresentasikan kekerasan anak dapat menjadi konsumsi publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, perspektif kritis dengan analisis Norman Fairclough yang bertujuan mendeskripsikan representasi pelanggaran HAM terhadap Anak di NTT dalam novel Orang-Orang Oetimu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa representasi kekerasan di dalam novel menunjukkan keberpihakan penulis terhadap korban. Hal itu dibuktikan dari diksi dan tata bahasa di dalam teks novel. Melalui representasi tersebut, terlihat bahwa novel dapat digunakan sebagai media alternatif perlawanan menentang dominasi kekuasaan.
Copyrights © 2022