Kesiapan pranikah merupakan hal dasar pernikahan yang dimulai dari segi kesehatan reproduksi karena pernikahan berkaitan erat dalam hal memiliki anak. Konseling pranikah perlu untuk perencanaan memiliki anak. Kabupaten Banyuwangi melaksanakan program Konseling pranikah dengan bekerjasama dari berbagai lintas sektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan konseling pranikah dan pemahaman materi keluarga berencana dengan sikap calon pengantin dalam menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini merupakam penelitian observasional analitik. Penelitian ini termasuk penelitian cross sectional dengan variabel independen (kualitas pelayanan konseling pranikah dan pemahaman materi keluarga berencana) dan variabel dependen(sikap calon pengantin menggunakan alat kontrasepsi). Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 responden. Sampel diambil secara acak (Simple Random Sampling). Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan Nilai sig. pada uji F yaitu sebesar 0,901 (> 0,05) dan nilai F hitung (0,105) lebih kecil dari F tabel (3,23). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa nilai signifikasi > 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan konseling pranikah dan pemahaman materi keluarga berencana dengan sikap calon pengantin dalam menggunakan alat kontrasepsi di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Namun, calon pengantin diharapkan tetap harus melakukan konseling kepada petugas (Tim Pendamping Keluarga) terkait kesiapan memiliki anak untuk lebih dapat memahami dan mendalami materi terkait KB, kesiapan dan kesehatan kehamilan.
Copyrights © 2022