Latar belakang: Meski sedang berada di tengah kondisi pandemi, kegiatan keagamaan di KHA Wahid Hasyim Bangil masih tetap hidup. Meskipun demikian, masih diperlukan penguatan agar para santri dan pengurus pondok pesantren tidak terinfeksi dan menularkan virus COVID-19. Pondok pesantren (ponpes) adalah tempat berkumpulnya banyak orang dimana rentan terjadi penularan penyakit, terutama yang sedang berkembang saat ini, yakni Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan, terdapat peningkatan kasus COVID-19 terutama dengan variasi Omicron. Potensi reinfeksi COVID-19 juga terjadi pada populasi yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap dan booster. Maka pengabdian masyarakat ini menawarkan solusi dengan mengadakan pendampingan kader tentang protokol kesehatan di pondok pesantren. Metode: Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan luring berupa presentasi, diskusi, dan praktek. Sasaran dalam kegiatan ini adalah santri Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil. Peserta diberikan kuesioner sebelum dan sesudah sosialisasi berupa pre dan posttest. Data diolah secara statistik dengan menggunakan uji paired sample T test. Hasil dan Pembahasan: hasil kuesioner pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan nilai P< 0.05. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang baik membuat peserta menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Kesimpulan: Sosialisasi protokol kesehatan memberikan dampak baik, dan menunjukkan hasil yang signifikan pada hasil pretest dan posttest.
Copyrights © 2022