Keselamatan pasien di ruang bedah sentral merupakan prioritas yang harus diperhatikan oleh pelayanan kesehatan salah satunya penata anestesi. Kehadiran mahasiswa yang menjalani praktik klinik menjadi salah satu perhatian bagi pembimbing klinik. Peran dan kompetensi pembimbing klinik sangat diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang optimal terutama dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) oleh mahasiswa yang menjalani praktik klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi dan peran pembimbing klinik dalam penerapan patient safety di ruang bedah sentral. Metode yang digunakan dengan pendekatan mix method dengan pendekatan campuran bertahap yaitu kuantitatif-kualitatif. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling untuk metode kuantitatif dan teknik snowball untuk tahap kualitatif. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 62 responden yang terdiri dari mahasiswa dan penata anestesi. Hasil penelitian dalam tahap kuantitaif adalah peran pembimbing klinik mayoritas dalam kategori baik (79,1), kompetensi pembimbing klinik dalam kategori baik (64,5%) dan pelaksanaan patient safety dengan kategori baik (96,8%). Analisa data bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga variabel tersebut yaitu peran dan kompetensi pembimbing klinik dengan pelaksanaan patient safety dengan p-value (p0,05). Hasil penelitian kualitatif dengan dua informan menyatakan pelaksanaan penerapan standar patient safety di ruang IBS sudah sesuai standar dan terdapat peran penata anestesi sebagai pembimbing klinik dalam penerapan standar keselamatan pasiendi ruang IBS. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga variabel yaitu peran dan kompetensi pembimbing klinik dengan pelaksanaan patient safety dengan (p0,05).
Copyrights © 2022