Di era sekarang, media sosial dengan penggunanya yang mencapai jutaan orang menjadi tempat strategis bagi para produsen untuk mengiklankan produknya. Salah satu media yang dijadikan tempat memasang iklan adalah YouTube. Secara umum, YouTube memiliki dua jenis iklan, yaitu iklan yang dapat di-skip (skippable) dan iklan yang tidak dapat di-skip (non-skippable). Ad intrusiveness sendiri adalah iklan yang dipersepsikan mengganggu oleh pengguna sebagai dampak terputusnya proses kognitif serta terganggunya tujuan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan persepsi ad intrusiveness iklan skippable dan non-skippable pada platform YouTube. Hasil penelitian ini sendiri dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika hendak mengiklankan produk pada platform YouTube. Penelitian dilakukan terhadap 105 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2019 dengan teknik convenience sampling. Peneliti menggunakan Ad Intrusiveness Scale (Li et al., 2002) yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Sari (2015). Hasil analisis (p < .05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ad intrusiveness iklan skippable dan non-skippable pada platform YouTube dengan mean iklan skippable 4.43 (kategori netral) dan iklan non-skippable 5.8 (kategori mengganggu). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa iklan nonskippable lebih mengganggu dibandingkan iklan skippable. Persepsi terhadap iklan yang mengganggu ini perlu mendapat perhatian karena dapat memprediksi munculnya ad avoidance sehingga tujuan iklan tidak tercapai.
Copyrights © 2022