Aspirasi : Jurnal Masalah-masalah Sosial
Vol 13, No 2 (2022)

Pengaruh Jumlah Jam Kerja Ibu pada Perilaku Pemberian ASI

Lutfiana Hartanti (Kementerian Koperasi dan UKM)
Dwini Handayani (Universitas Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2022

Abstract

Breastfeeding is an important part of a child’s growth and development, especially during its golden age of the first 1,000 days. Physiologically, colostrum, which is formed in breast milk, is able to build infants’ immunity. Breastfeeding has been protected by Law No 36 of 2009, which instructs that every mother has to fulfill the right of their baby to get exclusive breastfeeding for six months. However, the target set by the government, which is 80 percent, has not been met. This study examines the relationship between a mother’s working hours and breastfeeding behavior using a national scale sample, the National Socioeconomic Survey (Susenas) of 2017. This study uses a quantitative approach with a unit of analysis of infants aged 6–23 months, as many as 26,066 from working and non-working mothers and will be analyzed using multinomial logistic regression. The results show that mothers with longer working hours had a lower probability of exclusive breastfeeding or any breastfeeding. Therefore, Commission IX needs to discuss the Draft Law on Mother and Child Welfare which regulates support for working mothers who breastfeed.AbstrakPemberian air susu ibu (ASI) menjadi bagian penting dalam momentum tumbuh kembang anak terutama dalam periode emas yaitu 1.000 hari pertama kehidupan anak karena secara fisiologis, kolostrum yang terbentuk pada ASI mampu membangun imunitas pada bayi. Praktik pemberian ASI telah dilindungi oleh UndangUndang No. 36 Tahun 2009 yang mengamanatkan agar setiap ibu memenuhi hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Akan tetapi, target sebesar 80 persen yang ditetapkan pemerintah belum dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana hubungan jumlah jam kerja ibu pada perilaku pemberian ASI dengan menggunakan sampel skala nasional yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan unit analisis bayi berumur 6–23 bulan sebanyak 26.066 baik dari ibu yang bekerja maupun tidak bekerja dan akan diuji menggunakan regresi logistik multinomial. Hasil yang didapatkan adalah terbukti bahwa ibu yang memiliki jumlah jam kerja lebih tinggi memiliki peluang lebih kecil untuk menyusui eksklusif maupun menyusui namun tidak eksklusif dibandingkan tidak menyusui sama sekali. Oleh karena itu, Komisi IX perlu segera melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak yang di dalamnya mengatur dukungan untuk ibu pekerja yang menyusui.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

aspirasi

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Social Sciences

Description

Jurnal Aspirasi is a journal on social issues publishing articles from parliamentary perspectives, covering both library and field studies. The journal puts emphasis on aspects related to social issues in Indonesian context with special reference to sociology, psychology, education, environment, ...