Dewasa ini, di Indonesia telah tumbuh subur lembaga-lembaga Islam yang mendidik para santri untuk mampu menguasai ilmu Al-Qur’an secara mendalam, disamping itu juga ada yang mendidik santrinya untuk menjadi Qori-Qoriah, hafidz dan hafidzah. Namun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Baitul Qur’an wal hufadz yang memperbolehkan siswa/siswi MTS Al-Husainy untuk meninggalkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan ketentuan yang telah berlaku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ketua lembaga Baitul Qur’an wal hufadz Kota Bima, guru yang mengajar di MTS Al-Husainy, guru yang mengajar di Baitul Qur’an wal hufadz Kota Bima, dan proses pembelajaran di Baitul Qur’an wal hufadz Kota Bima. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik observasi, tehnik wawancara dan tehnik dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan tehnik reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1. keunggulan program Baitul Qur’an wal hufadz di MTS Al-Husainy yaitu: A. Para santri mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta menguasai hukum-hukum Tajwid. B. Para santri menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar. C. Para santri mengerti makna kandungan Al-Qur’an sampai memahami tafsir Al-Qur’an. D. Para santri mampu mengamalkan makna kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Pengaruh program Baitul Qur'an wal Hufadz bagi kurikulum formal di MTS Al-Husainy yaitu dari aspek kehadiran, ilmu pengetahuan bidang lainnya dan penilaian formal.
Copyrights © 2022