Stunting berperan besar sebagai penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu penyebab stunting adalah kekurangan asupan gizi makro dan mikro. Iodium adalah mikromineral yang berkaitan dengan produksi hormon pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemakaian garam beriodium dan status iodium dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian berdesain cross sectional pada anak balita di Kabupaten Blitar dan Kediri. Sampel yang terlibat pada penelitian ini sebanyak 96 balita yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Karakteristik responden dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner. Data status gizi didapatkan dengan pengukutan anthropometri. Urin dikumpulkan untuk menganalisis kadar ekskresi iodium urin. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pemakaian garam beriodium (p = 0,858) dan status iodium (p = 0,783) dengan kejadian stunting pada balita. Pemantauan pemakaian garam beriodium dan status iodium perlu dilakukan secara berkelanjutan. Edukasi gizi juga diperlukan untuk penyadaran ibu balita terhadap penatalaksanaan garam beriodum dan praktek pemberian makan pada balita yang benar.
Copyrights © 2022