Kemampuan berpikir kreatif siswa saat ini yang tergolong rendah disebabkan oleh pembelajaran IPA yang masih sedikit menstimulasi ke arah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa lebih banyak dalam posisi penerima informasi dan kurang aktif dalam pembelajaran. Tidak ada waktu siswa secara mandiri untuk mengadakan penyelidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan teknik provokasi pada materi pemanasan global model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Responden penelitian adalah siswa SMP kelas VII dengan pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 2 kelas, masing-masing kelas VII-A berjumlah 10 siswa dan kelas VII-B berjumlah 10 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif pre-experimental dengan desain one group pretest posttest design. Pengumpulan data melalui penilaian validasi pakar, lembar penilaian berpikir kreatif dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penelitian teknik provokasi pada pembelajaran pemanasan global sangat valid dan reliabel, kemampuan fluency meningkat 35,13% (klasikal) dengan = 0,11 (rendah), kemampuan flexibility meningkat 234,61% (klasikal) dengan = 0,22 (rendah), kemampuan originality meningkat 142% (klasikal), dengan = 0,60 (sedang), dan pola peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa: originality > flexibility > fluency. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan teknik provokasi pada materi pemanasan global model pembelajaran PBL mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada aspek originality.
Copyrights © 2022