Pandemi Covid-19 berdampak multidimensi mulai dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), penutupan usaha, peralihan usaha yang belum berhasil, sampai bangkrutnya usaha-usaha ekonomi produktif yang dikelola masyarakat turut mewarnai dampak pandemi, pada sisi lain Pandemi Covid-19 juga berdampak pada perlambatan ekonomi dan kinerja pertumbuhan ekonomi baik skala nasional maupun daerah. Pandemi menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh melambat sebesar 2,97% (year on year) yang terjadi pada kuartal I per tahun 2021. Jika dibandingkan dengan kuartal IV per tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,41%. Pertumbuhan ekonomi melambat seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat merupakan ihwal yang menjadi komponen yang dijadikan alat ukur terhadap pengeluaran pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga melemah. Pada kondisi pandemi ini pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 2,84%, hal itu melambat jika dibandingkan dengan kuartal IV per tahun 2019 yang dapat menembus angka 5,02%. Kinerja konsumsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi rumah tangga dapat menopang lebih dari 50% produk domestik bruto.
Copyrights © 2022