Rendahnya mutu bahan olah karet rakyat (bokar) antara lain disebabkan rendahnya penanganan pasca panen, seperti wadah penampung lateks yang sembarangan, penggumpal lateks yang tidak bermutu, dan belum memenuhi syarat. Faktor penampung lateks dan bahan penggumpal dinilai sebagai faktor utama penyebabnya. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan penampung lateks, bahan penggumpal, dan teknik penanganan bokar. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi mutu bokar yang rendah. Penelitian dilakukan pada kebun karet rakyat di desa Sari Laba Jahe (Kecamatan Sibirubiru, Deli Serdang, Sumatra Utara). Desa tersebut merupakan penghasil asam gelugur dan nanas. Penelitian dilakukan dengan menguji 3 jenis penampung lateks (penampung lateks standar, ruas bambu, dan tempurung kelapa), dan empat jenis bahan penggumpal (ekstrak asam gelugur, ekstrak nanas, asam semut, dan pupuk TSP). Kombinasi dari kedua bahan tersebut diulang sebanyak 3 kali. Hasil dalam bentuk bokar kemudian dijepit pada media anyaman bambu, masing-masing selama 2, 4, dan 6 hari. Pengamatan meliputi berat bokar dan kadar karet kering (KKK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampung lateks standar merupakan penampung lateks terbaik untuk menghasilkan berat bokar tertinggi. Sedangkan penggumpal ekstrak asam gelugur dan ekstrak nanas dengan masa penyimpanan 6 hari menghasilkan bokar dengan KKK tertinggi, yakni > 70%.
Copyrights © 2022