Pada pasien gastritis terjadi peradangan pada mukosa lambung dimana secara normal lambung mengeluarkan asam klorida yang berfungsi memperlancar pencernaan. Selain karena terjadinya perlukaan, terkena asam klorida atau HCl juga merupakan pemicu terjadinya nyeri dimana ada sel saraf yang berada di lambung berfungsi sebagai neurotransmitter yaitu menerima rangsangan tersebut sehingga di transmisikan ke otak dan presepsikan menjadi nyeri. Tindakan yang dapat menurunkan nyeri gastritis adalah tindakan farmakologis dan non- farmakologis. Salah satu tindakan non-farmakologis yang dapat membantu menurunkan nyeri adalah terapi kompres hangat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri pada pasien gastritis di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Manado Metode penelitian ini adalah quasy experiment with one group pre-post test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 orang dengan menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menanyakan skala nyeri yang dirasakan pasien gastritis menggunakan metode Numerical Rating Scale (NRSs). Selanjutnya data yang terkumpul diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan uji Paired T-Test. Hasil pada penelitian ini didapatkan rata-rata skala nyeri sebelum diberikan kompres hangat adalah 5.77 dan skala nyeri sesudah kompres hangat yaitu 4.08 atau nyeri sedang dan nilai p- value 0,000 dimana p-value <α = 0,05 dengan tingkat kemaknaan Asymp.Sig. (p-value = 0,000. Maka Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri pada pasien gastritis di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Manado. Saran bagi Rumah Sakit dan masyarakat diharapkan dapat menerapkan terapi kompres hangat sebagai terapi komplementer untuk membantu menurunkan nyeri.
Copyrights © 2022