Penelitian ini dilatarbelakangi hasil audit laporan keuangan terkait pengelolaan PNBP atas layanan reuse dan recycle dengan tarif kontrak kerja sama, dan hasil yang rendah pada survei kepuasan pelanggan terkait tarif PNBP IPLN, serta reorganisasi lembaga yang membawahi IPLN. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji terpenuhinya analis-analisis yang diprasyaratkan dalam penyusunan tarif dan jenis PNBP dan menghitung tarif yang relevan atas layanan publik ini sehingga dapat diusulkan tarif dan jenis PNBPnya ke Kementerian Keuangan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian terapan dengan pendekatan kualitatif, data penelitian diperoleh dari wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prasyarat analisis penyusunan tarif telah terpenuhi namun penyelenggaraan layanan ini menjadi semakin lama sehingga berpotensi hilangnya pelanggan dan penerimaannya, hasil perhitungan tarif layanan ini sebesar Rp25.865.136 lebih rendah dari tarif kontrak kerja sama, tarif ini telah dihitung secara relevan sesuai dengan kebutuhan biaya penyelenggaraan permasing-masing aktivitas layanan dengan dasar perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan, layanan ini belum memiliki standar pelayanan, serta SOP yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, dan belum memiliki SOP khusus pengusulan penyusunan tarif dan jenis PNBP di tingkat lembaga. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan penerimaan PNBP maka perlu adanya desentralisasi pengelolaan pelayanan dan PNBP, perlunya mengusulkan tarif atas layanan ini agar menjadi tarif PNBP yang terdaftar dalam lampiran peraturan pemerintah, sehingga layanan ini bisa masuk ke dalam sistem ELSA dan dapat memotong panjangnya waktu pelayanan karena rentetan administrasi yang panjang saat menggunakan kontrak kerja sama, selain itu perlu merevisi SOP layanan reuse dan recycle dan membuat standar pelayanannya serta SOP administrasi pengusulan penyusunan tarif dan jenis PNBP di lingkungan BRIN.
Copyrights © 2023