Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat turut memberikan tantangan baru pada proses pendampingan kelompok tani yaitu terjadinya perubahan model pembentukan kelompok tani konvensional menjadi partisipatif. Kegiatan dalam kelompok tani biasanya tergantung dari jenis usaha atau unsur-unsur subsistem agribisnis seperti pengadaan sarana produksi, pemasaran, pasca panen, pengolahan hasil panen dan sebagainya. Penguatan kapasitas kelompok tani , peningkatan komunikasi partisipatif, dan analisis usaha tani menjadi hal yang paling berpengaruh penting dalam kelompok tani demi terwujudnya kesejahteraan kelompok. Oleh karena itu, tingkat komunikasi yang bersifat partisipatif dalam berkelompok juga merupakan hal mendasar sebagai kekuatan kelompok. Sebagai sarana berkumpulnya berbagai macam karakteristik individu, kelompok tani memiliki tantangan yang harus dihadapi terutama komunikasi dalam kelompok. Kerjasama yang baik dalam kelompok diharapkan memperoleh sejumlah penyelesaian masalah pada prosedur analisis kelompok tani melalui analisis kebutuhan penerimaan dan pengeluaran kelompok tani. Wujud sasaran pengabdian ini ialah kemampuan kelompok dalam pembuatan program kerja, dan analisis usahatani kelompok tani Oelkunu di Desa Sallu melalui farm record serta bertujuan menjadi motivasi positif bagi pengembangan usaha kelompok tani lebih lanjut dalam ranah peningkatan kesejahteraan anggota kelompok tani. Tahapan-tahapan dalam kegiatan ini adalah penyampaian materi, FGD (Forum Group Discussion), pelatihan dan pendampingan. Materi yang disampaikan meliptui (1) pemberian materi tentang penguatan kapasitas kelompok tani secara baik dan tepat, Peningkatan Komunikasi Partisipatif Kelompok Tani, model analisis usahatani atau pencatatan usahatani dari komoditi pertanian yang diusahakan, seluruh peserta pelatihan berhasil menyelesaikan tugas pendampingan berupa pembuatan program kerja kelompok tani Oelkunu, dan pembuatan analisis usahatani yang dilakukan oleh petani. Lokasi kegiatan di Desa Sallu Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang petani. Hasil dari pelatihan farm record ini adalah petani selaku peserta pelatihan berhasil menyelesaikan tugas pelatihan dan pendampingan berupa pembuatan program kerja kelompok tani dan pembuatan analisis usahatani.
Copyrights © 2023