Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 2, No 9 (2015)

KEMAMPUAN PELAFALAN INTONASI AIZUCHI SOUDESUKA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FARISKA, BENNY INDRA (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
03 Jun 2015

Abstract

Fariska, Benny Indra. 2015. Kemampuan Pelafalan Intonasi  Aizuchi Soudesuka Pada Mahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2012 Universitas Brawijaya. Program studi Sastra Jepang, Universitas Brawijaya.  Pembimbing : (I) Aji Setyanto, M.Litt  (II) Febi Ariani, S.Pd  Kata kunci: Kemampuan, Pelafalan Intonasi, aizuchi, soudesuka   Skripsi ini berjudul “Kemampuan Pelafalan Intonasi  Aizuchi  Soudesuka Pada Mahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2012 Universitas Brawijaya”. Pada penelitian ini penulis meneliti salah satu  aizuchi  yaitu  soudesuka.  Aizuchi soudesuka  bisa memiliki dua makna tergantung dari intonasi saat mengucapkannya.  Soudesuka  akan memiliki makna  “ragu-ragu”  jika diucapkan dengan intonasi turun dan sebaliknya  soudesuka  akan memiliki makna  “yakin” jika diucapkan dengan intonasi naik.  Dalam perkuliahan,  pelafalan intonasi dipelajari dalam matakuliah  kaiwa, tetapi dalam prakteknya mahasiswa masih sering melakukan kesalahan dalam pelafalan intonasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa bisa melafalkan intonasi  aizuchi  dengan benar, selain itu untuk mengetahui jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan pelafalan  aizuchi soudesuka  pada mahasiswa sastra  Jepang angkatan 2012 universitas Brawijaya.  Pada penelitian kali ini peneliti menganalisa intonasi yang digunakan oleh responden pada saat mengucapkan  soudesuka. Intonasi  dianalisa menggunakan teori fonetik akustik, dimana intonasi dilihat berdasarkan frekuensi yang dihasilkan oleh rekaman suara responden yang sedang melafalkan  aizuchi soudesuka. Frekuensi pada intonasi dianalisa dengan menggunakan aplikasi komputer yaitu praat.  Praat adalah sebuah aplikasi komputer yang dirancang untuk menganalisa fonetik pada bahasa.   Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu memadukan dua metode penelitian kuantitafif dan kualitatif dalam tahapan proses penelitian. Peneliti menghitung frekuensi  kesalahan yang dilakukan oleh responden, kemudian menganalisa kesalahan tersebut  untuk menemukan faktor penyebab kesalahan. Penelitian ini kemudian menghasilkan kesimpulan bahwa dari seluruh data rekaman suara responden yang dianalisa,  aizuchi “soudesuka” yang mampu dilafalkan dengan benar  sebanyak  63.3%.  Didapatkan  8 jenis kesalahan  yaitu  kesalahan textual, kesalahan penerimaan, kesalahan pengungkapan, kesalahan menganalogi, perorangan, kesalahan transfer, kesalahan guru, dan kesalahan global.  Terdapat  tiga faktor penyebab kesalahan yang sesuai dengan teori penyebab kesalahan yaitu kesalahan yang disebabkan oleh strategi belajar, teknik pengajaran, dan folklore bahasa kedua. Dari hasil penelitian, penulis menyarankan agar pembelajar bahasa  Jepang mempelajari intonasi dalam pelafalan bahasa Jepang dengan lebih baik lagi terutama pada pelafalan intonasi.

Copyrights © 2015