Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 3, No 2 (2015)

PROSES MORFOFONOLOGIS NOMINA MAJEMUK BAHASA JEPANG PADA NOVEL SHINREI TANTEI YAKUMO VOL. 1 CHAPTER 1 KARYA MANABU KAMINAGA

WIDIYOWATI, DEWI (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
03 Aug 2015

Abstract

Kata Kunci : Nomina Majemuk, Morfofonologi Bahasa itu unik, salah satunya terdapat  pada Bahasa Jepang. Keunikan tersebut terletak pada pembentukan kata majemuk dalam bahasa Jepang. Dalam pembentukannya, terkadang  kata majemuk mengalami perubahan fonem. Pada penelitian ini,  penulis memaparkan 3 rumusan masalah yaitu, (1) Apa unsur pembentuk nomina majemuk bahasa Jepang ditinjau dari segi morfofonologi. (2)Bagaimana perubahan fonemis yang terjadi pada nomina majemuk. (3) Apakonstruksi pembentuk makna pada nomina majemuk. Penelitian dengan metode kualitatif deskriptif ini, memakai sumber data berupa nomina majemuk yang terdapat pada novel Shinrei Tantei Yakumo Volume 1 Chapter 1 karya Manabu Kaminaga. Proses analisis yang dilakukan berupa 1 klasifikasi terhadap kata, pengolahan data, serta menguraikan data. Hasil analisis data-data yang diperoleh menunjukan, sejumlah 29 kata majemuk  yang termasuk ke dalam  nomina majemuk diperoleh 4 nomina majemuk terbentuk dari adjektiva dan nomina, 1 nomina majemuk yang terbentuk dari adjektiva dan verba, 1 nomina majemuk terbentuk dari adverbia dan nomina, 1 nomina majemuk terbentuk nomina dan adjektiva, 8 nomina majemuk yang terbentuk dari nomina dan nomina, 5 nomina majemuk yang terbentuk dari nomina dan verba, dan 9 nomina majemuk yang terbentuk dari verba dan nomina. Hasil  analisis proses morfofonologi diperoleh 4 proses fonemis yaitu, asimilasi dengan perubahan fonem /k/- /g/, /t/- /d/, /s/-/z/, /ts/-/dz/. Disimilasi dengan perubahan fonem /h/-/b/, /f/-/b/, /s/-/j/. Penyisipan fonem khusus /Q/ serta proses fonemis gabungan antara asimilasi, disimilasi dan penyisipan fonem khusus /Q/. Sedangkan hasil analisis konstruksi pembentuk makna nomina majemuk diperoleh 25 nomina majemuk yang terbentuk dari konstruksi makna endosentris dan 4 nomina majemuk yang terbentuk dari konstruksi makna eksosentris.Menyarankan peneliti selanjutnya tidak perlu khawatir untuk melakukan kajian penelitian yang serupa, dengan kajian yang sama yaitu morfofonologi dengan obyek penelitian yang berbeda berupa kata gairaigo, kata yang mengalami proses afiksasi ataupun reduplikasi.

Copyrights © 2015