Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 3, No 4 (2015)

PENGGUNAAN INTERJEKSI RAGAM BAHASA WANITA DAN RAGAM BAHASA PRIA DALAM DRAMA HANA YORI DANGO KARYA KAMIO YOKO

MARDIANA, HESTY (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
10 Jul 2015

Abstract

Kata Kunci : Kandoushi, Ragam Bahasa Wanita, Ragam Bahasa PriaKetika berbicara dengan orang lain, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya mempelajari ragam bahasa. Bahasa Jepang memiliki dua ragam bahasa, yakni ragam bahasa wanita dan ragam bahasa pria. Perbedaan kedua variasi bahasa ini dapat diamati dari partikel yang dipakai pada akhir kalimat (shuujoshi), pronominal persona (ninshoo daimeshi), interjeksi (kandoushi) dan sebagainya. Peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai ragam bahasa yang ditinjau dari aspek interjeksi (kandoushi) nya, yakni kata seru yang menggambarkan perasaan seseorang seperti rasa terkejut, rasa sedih, senang, khawatir dan rasa takut. Penggunaan kandoushi banyak ditemui dalam kalimat informal serta penggunaannya berdasakan gender. Namun terdapat pula pergeseran penggunaan kandoushi wanita yang diucapkan pria atau sebaliknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab dua rumusan masalah yakni bagaimana penggunaan dan fungsi kandoushi ragam bahasa wanita (joseigo) dan ragam bahasa pria (danseigo), serta bagaimana pergeseran penggunaan kandoushi yang terjadi dalam drama Hana Yori Dango.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diteliti sebanyak 9 episode dari drama yang berjudul “Hana Yori Dango”. Analisis dilakukan dengan mendata semua kandoushi yang digunakan oleh pemeran wanita dan pemeran pria, serta menganalisis pergeseran penggunaan kandoushi yang terjadi dalam drama tersebut.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam drama Hana Yori Dango, kandoushi ara, maa, dan ee yang temasuk ragam bahasa wanita dan kandoushi ou, oi, kora, dan un yang termasuk ragam bahasa pria ditemukan sesuai dengan fungsinya. Selain itu ditemukan pula pergeseran penggunaannya, yakni kandoushi un dan oi yang termasuk ragam bahasa pria diucapkan wanita. Serta kandoushi ee yang termasuk ragam bahasa wanita diucapkan pria. Kesimpulan dari penelitian ini yakni penerapan penggunaan kandoushi dalam percakapan sehari-hari tidak seluruhnya digunakan sesuai teori, karena dalam penerapannya masih banyak ditemukan pergeseran penggunaan kandoushi ragam bahasa wanita dan ragam bahasa pria.

Copyrights © 2015