Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemisme pada komentar akun Instagram Mata Najwa melalui kajian teori Wijana & Rohmadi. Disfemisme selain dijumpai di dunia nyata, sering juga banyak dijumpai di dunia. Komentar yang kurang pantas di media sosial sering ditemukan tuturan yang dirasa menyinggung, dan menyakiti yang sifatnya memperkasar perasaan. Disfemisme banyak ditemukan pada berita politik, karena dalam politik biasanya banyak didapatkan penggunaan kata yang bentuk kebahasaannya mengandung disfemisme atau pengasaran. Berita politik erat kaitannya dengan Instagram Mata Najwa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data berupa penggalan wacana pada komentar akun Instagram @matanajwa yang memiliki unsur teori Wijana dan Rohmadi dan teori Laili. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa komentar akun Instagram @matanajwa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (SBLC) simak bebas libat cakap. Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan bahwa disfemisme pada komentar akun Instagram Mata Najwa memiliki 3 bentuk, yaitu pengasaran atau makian berupa kata, pengasaran atau makian berupa frasa, dan pengasaran atau makian berupa klausa.
Copyrights © 2023