Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi kebangkrutan pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 5 perusahaan ritel di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.sahamok.com dan www.idx.co.id atau website masing-masing perusahaan. Teknik yang digunakan adalah model prediksi kebangkrutan Altman Z-Score dengan menggunakan lima variabel yang mewakili rasio likuiditas X1, profitabilitas X2 dan X3, dan aktivitas X4. Memiliki rumus Z-Score = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 dengan kriteria penilaian Z-Score 2,60 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat. 1,1 Z-Score 2,60 berada di grey area sehingga kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya tergantung dari keputusan kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan. Z-Score 1,1 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 5 perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang memang berpeluang berada dalam keadaan bangkrut. Tahun 2015 , 1 perusahaan masuk prediksi bangkrut 4 dalam kondisi sehat. tahun 2016, dari 5 perusahaan 1 perusahaan mengalami prediksi kebangkrutan, 1 masuk dalam grey area dan 3 dalam kondisi sehat.. Tahun 2017 2 perusahaan masuk dalam kategori sehat, sebanyak 2 bangkrut, 1 berada dikondisi grey area. Pada tahun 2018, prediksi bangkrut tetap menjadi 2 perusahaan , 1 berada dikondisi grey areadan 2 perusahaan dalam kondisi sehat. Pada tahun 2019, 2 perusahaan masuk prediksi bangkrut 3 dalam kondisi sehat.
Copyrights © 2021