Ada dua persepsi yang dilekatkan pada sosok Maria, ibunda Yesus, yang menjadi patron tentang bagaimana menjadi perempuan Kristen. Pertama, konsep domestifikasi Maria telah menempatkannya dalam ekonomi patriarki sebagai anak perempuan, istri, dan ibu. Kedua, spiritualitas Maria sebagai Magna Mater telah menginspirasi perempuan untuk berani dalam mengambil keputusan dan konsisten melaksanakannya. Pembahasan dalam tulisan ini menggunakan perspektif spiritualitas feminis sebagai paradigma kecurigaan terhadap ideologi penundukan (teologi patriarki) yang berdampak pada citra dan peran perempuan di gereja dan masyarakat. Spritualitas Magna Mater Maria telah menginspirasi perempuan untuk membangun dan berbagi solidaritas untuk keadilan kepada yang tertindas.
Copyrights © 2022