Prevalensi penyakit kanker di Indonesia naik dari 1,4 menjadi 1,8 per mil. Hasil penelitian kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi memiliki nilai buruk yang disebabkan oleh mual. Manajemen non-farmakologis untuk mengurangi mual antara lain hipnosis, relaksasi, distraksi, dan akupresur. Relaksasi napas dalam yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif dapat saling menguatkan untuk memberikan efek menurunkan mual setelah kemoterapi dan meningkatkan rasa nyaman. Tujuan penelitian untuk menganalisis kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif dalam menurunkan mual pasca kemoterapi pada pasien kanker. Metode penelitian menggunakan quasi-experimental. Subjek penelitian terdiri dari 48 pasien. Analisis bivariat dengan uji Wilcoxon Signet Rank Test. Hasil penelitian lebih dari setegahnya (52,1%) pasien mengeluh sering mual sebelum pemberian relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif dan lebih dari setegahnya (70,8%) jarang mual setelah pemberian relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Pemberian kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif akan merangsang syaraf parasimpatis untuk menurunkan refleks vagal abdominal, yang menimbulkan mual berkurang. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000 < dari nilai alpha (0.05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif dalam menurunkan intensitas mual pasca kemoterapi.
Copyrights © 2022