Abstrak Tulisan ini merupakan suatu gagasan yang layak dijadikan sebagai model kepemimpinan alternatif. Tukang ngulon merupakan kearifan lokal (local wisdom/ local genuin)masyarakat Bangka. Secara etimologi tukang ngulon berasal dari kata “Kulon” atau “Ngulon” yang diadopsi dari bahasa Jawa atau Sunda yang berarti barat (menunjukan arah). Ngulon dimaknai sebagai orang mengajak ke arah barat. Mengajak ke barat menurut pemahaman Melayu Bangka diartikan mengajak kepada arah kiblat (ibadah sholat), menagjak kepada kebaikan. Kepemimpinan tukang ngulon memiliki 5 karateristik; mengajak, menggerakan, membersamai, memotivasi, dan mengispirasi. Secara teoritis model kepemimpinan tukang ngulon lebih mendekati teori kepemimpinan transformasional, dan termasuk kepemimpinan yang effektif (effective leadership). Abstract This paper is an idea that deserves to be used as an alternative leadership model. The carpenter is a local wisdom (local wisdom/local genuin) of the people of Bangka. Etymologically, the ngulon artisan comes from the word "Kulon" or "Ngulon" which was adopted from Javanese or Sundanese which means west (showing direction). Ngulon is interpreted as inviting people to go west. Inviting to the west according to the Bangka Malay understanding means inviting to the Qibla direction (prayer worship), inviting to goodness. The leadership of the carpenter has 5 characteristics; invite, move, match, motivate, and inspire. Theoretically, the leadership model of the kuehman ngulon is closer to the theory of transformational leadership, and includes effective leadership.
Copyrights © 2022