Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) merupakan jenis pohon yang berasal dari suku Fabaceae yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Ekstrak daun angsana mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode ekstraksi terhadap kadar senyawa tanin pada ekstrak etanol daun angsana yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penarikan senyawa tanin dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi dengan pelarut etanol 96%. Asam galat digunakan sebagai pembanding. Analisa kuantitatif tanin dilakukan dengan pereaksi Folin-Ciocalteu dan natrium karbonat yang akan menghasilkan warna biru bila bereaksi dengan tanin. Diperoleh kadar tanin ekstrak etanol daun angsana dengan perbandingan metode ekstraksi maserasi dan ekstraksi sokletasi yaitu 92,39 mg GAE/g dan 197,88 mg GAE/g. Selain itu, ekstraksi metode sokletasi nilai rendemen 24,04% lebih besar dibandingkan rendemen ekstraksi metode maserasi yaitu 10,64%. Berdasarkan hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai Signifikan 0,000386 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan metode ekstraksi berpengaruh signifikan terhadap kadar tanin ekstrak etanol daun angsana. Kata kunci: Daun Angsana, Folin-Ciocalteu, Tanin, Spektrofotometer UV-Vis
Copyrights © 2023