Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun belimbing wuluh dan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan Pityrosporum ovale. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan perlakuan ekstrak belimbing wuluh yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. data dianalisa menggunakan software SPSS Versi 23. Hasil skrining fitokimia ekstrak belimbing wuluh terdapat senyawa metabolit sekunder yang potensial seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, tannin, saponin, steroid, dan polifenol. Pemberian 100% ekstrak belimbing wuluh merupakan perlakuan terbaik dalam menekan pertumbuhan bakteri S. epidermidis dan P. ovale dengan rata-rata daya hambat yaitu 11,33 mm dan 11,50 mm.
Copyrights © 2021