Ekspansi industri minyak dan gas di Indonesia menyebabkan sejumlah masalah lingkungan, yang berdampak buruk pada operasi perusahaan. Salah satu pendekatan untuk memperbaiki masalah ini adalah dengan menggunakan strategi Green SCM yang efektif. PT. ABC adalah salah satu perusahaan minyak dan gas yang belum berhasil mengimplementasikan ide Green SCM, dan sebagai akibatnya, kebocoran pipa pada proses produksi perusahaan telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Sehubungan dengan hal ini, para peneliti berangkat untuk menilai efektivitas program manajemen rantai pasokan hijau (SCM) dalam tingkat performansi nya. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode skoring yang disebut Green SCOR yang mencakup pembobotan AHP dan OMAX. Sebanyak tujuh belas indikator kinerja utama (KPI) dihasilkan oleh lima model Green SCOR yang digunakan dalam pemrosesan data (plan, source, make, delivery, dan return). Ada 17 indikator kinerja utama, dengan tiga warna merah, dua warna kuning, dan dua belas warna hijau. Dengan skor akhir 6,754 pada tingkat kinerja Green SCM, nilai ini masuk dalam kategori kuning, yang menunjukkan bahwa meskipun mendekati target, (rata-rata), atau pencapaian, namun indikator kinerja tersebut belum terpenuhi.
Copyrights © 2023