Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan tata kelola Program Studi Linguistik S3, kurikulum yang digunakan pada prodi itu, dan respons mahasiswa terhadap mata kuliah interdisiplin di bidang linguistik. Kenny (1995) menegaskan, mata kuliah interdisiplin sangat penting untuk menghadapi situasi yang semakin kompleks, tidak menentu, dan ambigu, maka studi interdisiplin perlu terus dibinakan kepada para mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode Predictive Content Analysis dari Neuendorf (2002) karena metode itu bertujuan memprediksi beberapa pengaruh atau akibat dari sejumlah pesan terhadap hal lain. Data dikumpulkan dari profil program studi, kurikulum, dan respon mahasiswa terhadap kajian interdisiplin di bidang linguistik. Program Studi Linguistik jenjang S3 yang menjadi sumber data adalah prodi yang diselenggarakan oleh 7 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) di Indonesia. Hasil analisis data menyimpulkan, tata kelola prodi linguistik pada ke-7 PTN BH cukup baik, sehingga diprediksi mampu menghasilkan lulusan yang menguasai landasan filosofis dan teoretis serta mampu mengimplementasikan pendekatan interdisipliner dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bahasa. Mereka berpandangan bahwa studi interdisipliner akan sangat bermanfaat bagi mereka dalam menghadapi tantangan dunia global. Untuk itu, program studi membekali para mahasiswanya dengan beban studi yang berkisar antara 42 – 53 SKS.
Copyrights © 2022