Mendapatkan data tanaman yang akurat sesuai dengan kondisi real di lapangan perlu dilakukan kegiatan sensus pokok secara teliti. Pada umumnya hasil kegiatan sensus pokok dituang ke dalam form blangko sensus (staple card). Data yang dihasilkan sering kali tidak akurat. Sebagai upaya untuk menghasilkan data sensus pokok yang lebih akurat, digunakanlah GPS (Global Positioning System) sebagai alat sensus. Kajian ini dilakukan untuk menentukan metode sensus pokok yang efektif dan efisien antara menggunakan staple card dan menggunakan GPS. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kajian ini, yaitu dengan melakukan pengamatan dan observasi di lapangan mengenai kedua metode sensus pokok yang dikaji. Parameter yang diamati yaitu biaya, waktu dan tenaga yang dibutuhkan, serta akurasi data yang dihasilkan masing–masing metode. Hasil kajian menunjukkan bahwa sensus pokok menggunakan GPS akan lebih efisien dan efektif, serta dapat menghasilkan profit yang lebih besar bagi perusahaan yaitu Rp.204.674/ha/tahun.
Copyrights © 2023