Penggunaan sosial media merupakan hal yang sangat umum ditemui saat ini, namun karena fungsi awal yang merupakan media komunikasi, sebagian besar orang tidak menggunakan sosial untuk kepentingan yang lebih besar. Sosial media dapat berfungsi sebagai wadah untuk melakukan promosi produk dan proses jual beli, namun karena keterbatasan literasi digital dan kurangnya kesigapan teknologi, banyak pengguna yang hanya menggunakan sosial media sebagai alat komunikasi. Dengan adanya transformasi digital dan adanya perubahan pola konsumsi manusia, dimana istilah online shopping semakin dikenal dan menjadi metode utama dalam beberlanja setelah pandemy covid-19. Banyak diantara pemilik usaha yang masih menggunakan metode penjualan tradisional yang mengalami pengurangan omzet dan kalah bersaing dengan took-toko online. Terlepas dari keunikan dan produk yang memiliki ciri khas sendiri di beberapa took tradisional, keterbatasan kemampuan untuk memasarkan menjadi kendala dalam meningkatkan penjualan. Meninjau kejadian ini perlunya pelatihan akan penguatan kesigapan digital demi untuk meningkatkan penjualan perlu untuk dilakukan, terutama pada toko-toko atau usaha mikro yang berlokasi di lorong-lorong atau tempat yang sulit untuk ditemukan. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menguatkan brand image product dan mendorong penjualan, hasil pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman yang diberikan cukup mudah untuk dicerna oleh peserta, dimana diantara bahkan telah mulai menerapkan penjualan secara online.
Copyrights © 2023