Ampas kelapa adalah limbah yang berpotensi untuk diolah kembali karena mengandung kandungan nutrisi yang baik. Ampas kelapa dapat digunakan untuk alternatif pakan ternak. Salah satu cara untuk mengoptimalkan kualitasnya adalah dengan proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi menggunakan mikroorganisme lokal (MOL) terhadap nilai nutrisi pakan ampas kelapa terfermentasi (AKT), serta membandingkannya dengan ampas kelapa tanpa fermentasi (AKTF) mengacu pada nilai Standar Nasional Indonesia (SNI). Ampas kelapa terfermentasi dan ampas kelapa tanpa fermentasi diperoleh dari peternakan kelinci di Kota Bandung. Metode pengujian yang digunakan yaitu metode analisis proksimat. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar protein kasar, kadar lemak kasar, dan kadar serat kasar pada ampas kelapa terfermentasi (AKT) dan ampas kelapa tanpa fermentasi (AKTF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses fermentasi berpengaruh terhadap peningkatan nilai nutrisi serta kualitas dari pakan ampas kelapa terfermentasi (AKT). Perbandingan nilai nutrisi AKT dan AKTF yaitu : kadar air (5,05% ; 5,25%), kadar abu (7,57% ; 3,34%), kadar protein kasar (12,87% ; 33,17%), kadar lemak kasar (28,29% ; 33,17%), dan kadar serat kasar (22,34% ; 29,29%). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa ampas kelapa terfermentasi (AKT) memiliki nilai nutrisi dan kualitas yang lebih unggul dibandingkan ampas kelapa tanpa fermentasi (AKTF).
Copyrights © 2022