Pemuda merupakan aktor pembangunan bangsa. Sehingga kesehatan pemuda merupakan salah satu investasi penting untuk menggapai pembangunan yang lebih baik. Tidak banyak penelitian dan literatur kesehatan yang menganggap pemuda sebagai kelompok penduduk yang berdiri sendiri. Pemuda memiliki kondisi psikososial yang unik karena selain membawa karakteristik remaja, pemuda juga dihadapkan dengan tugas orang dewasa. Kondisi unik ini dapat menentukan kondisi kesehatan di masa mendatang. Di sisi lain, prevalensi keluhan kesehatan pemuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2020 merupakan angka tertinggi di Indonesia. Selain itu, kondisi kesehatan pemuda di NTB terus terdegradasi pada beberapa tahun terakhir. Hal ini tentu dapat menurunkan performa pemuda sebagai aktor pembangunan di masa mendatang. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keluhan kesehatan pemuda NTB tahun 2020. Dengan menggunakan regresi logistik ditemukan bahwa pemuda dengan jenis kelamin perempuan, memiliki disabilitas, tinggal sendiri, dan berstatus kawin cenderung memiliki keluhan kesehatan selama 30 hari terakhir. Sehingga beberapa kebijakan relevan diperlukan agar kesehatan pemuda NTB dapat meningkat khususnya pada pemuda dengan disabilitas, tinggal sendiri, dan berstatus kawin.
Copyrights © 2023