Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga kesehatannya sendiri. Peran farmasis dibutuhkan dalam pelaksanaan swamedikasi oleh masyarakat, untuk memastikan tersedianya obat yang cukup serta informasi yang memadai dalam proses meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman swamedikasi pasien yang berkunjung di Klinik Rilan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas pasien pada penelitian ini berumur 21-30 responden pada penelitian ini di dominasi oleh pria dengan pekerjaan yaitu karyawan dengan tingkat pendidikan terakhir tamat SMA/SMK/MA dengan persentase 80 responden, diikuti dengan pendidikan S1-S3 dengan persentase sebanyak 67 responden. Pada penelitian ini sebanyak 174 responden pernah melakukan swamedikasi pada penyakit batuk dan flu, demam, dan sembelit dengan alasan sakit ringan dan jika tidak sembuh setelah melakukan swamedikasi, pasien beralih ke dokter praktek. Sehingga dapat di Tarik kesimpulan bahwa bahwa pasien di klinik rilan menggunakan obat lebih dari tiga hari, menyimpan obat sampai kadaluarsa, lalu mencari informasi bukan dari apoteker namun dari internet dan teman, dan jarak dari rumah pasien ke apotek yaitu 1 sampai 2 kilometer.
Copyrights © 2023