eProceedings of Engineering
Vol 7, No 1 (2020): April 2020

Prastudi Pemantauan Bioaerosol Di Dalam Ruangan Dan Analisisnya

Ahmad Harun Firdaus (Telkom University)
Amaliyah Rohsari Indah Utami (Telkom University)
Indra Chandra (Telkom Univarsity)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2020

Abstract

Abstrak Bioaerosol adalah mikroorganisme dengan ukuran 0,02-100 µm yang berada di udara. Manusia banyak melakukan aktivitas di dalam ruang, sehingga kualitas udara dalam ruang merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Bioaerosol di dalam ruang, dapat berupa bakteri, virus, fungi, dan alergen seperti parasit debu yang dapat bersumber dari bangkai dan kotoran tungau. Dampaknya terhadap kesehatan terutama berupa iritasi, infeksi, dan alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui hubungan parameter non-biologi (RH, T, CO2, PM2.5) terhadap parameter biologi berupa konsentrasi bakteri (CFU/m3 ) di dalam ruangan. Lokasi pengukuran dilakukan di tiga ruangan yang berada di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung. Mekanisme pengambilan sampel biologi di setiap lokasi dilakukan secara paralel dengan parameter non-biologi secara paralel pada jam operasional kampus, masing-masing selama dua menit dengan tiga kali pengulangan menggunakan alat impaktor SKC BioStage Standar 400 holes dengan media NA Tryipticase Soy Agar pada cawan petri. Kemudian sampel diidentifikasi dan dihitung jumlah koloni bakteri menggunakan alat Colony Counter. Bakteri tersebut diidentifikasi dengan cara pemberian media enrichment menggunakan Trypticase Soy Broth dan lempeng agar darah 5%, kemudian dilakukan pengecakan gram, setelah itu diberikan media diferensial meggunakan Manitol Salt Agar dan MacConekey’s Agar. Rerata konsentrasi bioaerosol pada ketiga ruangan adalah 5583 CFU/m3 , 1890 CFU/m3 , dan 1278 CFU/m3 . Model regresi linier menunjukan terdapat korelasi yang positif terhadap parameter RH, T, dan CO2 dengan konsentrasi bioaerosol. Korelasi yang lemah pada PM2.5 dapat diakibatkan oleh bakteri di udara berdiri sebagai agregat atau menempel pada partikel non-biologi, sehingga ukuranya > 2,5 µm. Rerata konsentrasi bioaerosol pada ruangan 1, 2, dan 3 adalah 5583 CFU/m3 , 1890 CFU/m3 , dan 1278 CFU/m3 . Ketiga lokasi tersebut tidak memenuhi persyaratan kualitas bilogi udara dalam ruangan. Kata kunci : Bioaerosol, kualitas udara dalam ruang, bakteri di udara. Abstract Bioaerosol is microorganisms with the size of 0,02-100 µm in the air. Humans do a lot of activities in the room, so the indoor air quality is importan factor that must be consider. Bioaerosol formed of bacteria, viruses, fungi and allergance such as dust parasites that can be sourced from dead carcasses and dust mites. The impact on health mainly in the form of irritation, infection, and allergance. This study aims to identify and determine the relationship of non-bilogical parameters (RH, T, CO2, PM2.5) to biological parameter in the form of bacterial colony forming unit per volume (CFU/m3 ). Location where the air sampled was taken in three places of Gedung Deli, Universitas Telkom, Bandung. Biological sampling mechanism at each location was carried out in parallel with non-biological parameters in parallel during campus operational hours, each for two minutes with three repetition using the Standard SKC BioStage 400 holes with natrium agar Trypticase Soy Agar on a petri dish. Then the sample was identified and counted for total colonies using colony counter. These bacteria were identified by enrichment media using Trypticase Soy Broth and Blood Agar 5%, then gram cheking was perfomed, after which diferential media were used Manitol Salt Agar and MacConekey Agar. The mean bioaerosol concentration in three rooms were 5583, 1890, and 1278 CFU/m3 . The linear regression model shows that there is a positive correlation with the parameters of RH, T, and CO2 with the concentration of bioaerosol. Weak correlations at PM2.5 can be caused by bacteria in the air standing as aggregates or sticking to non-biological particles, so the size are >2.5 µm. The mean concentration of bioaerosol in rooms 1, 2 and 3 were 5583 CFU/m3 , 1890 CFU/m3 , and 1278 CFU/m3 . All three locations did not meet the quality requirements for indoor air biology. Keywords: Bioaerosol, indoor air quality, airborne bacteria

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

engineering

Publisher

Subject

Computer Science & IT Control & Systems Engineering Electrical & Electronics Engineering Engineering Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing ...